Nasehat Penting dalam Menyikapi Pandemi Covid -19
Tulisan Penting dari Putra Mahkota Sayyidil Habib Umar bin Hafidz seputar rasa senang dan gembira terkait
menyebarnya Virus Corona di negara-negara kafir
Terlalu mengagungkan dan mendewakan Barat adalah hal
yang jelas kita tolak, namun bergembira akan kehancuran dan derita mereka
adalah hal yang sama berbahaya-nya..
Rasa Ghirah kita terhadap agama seringkali mendorong
kita untuk melakukan reaksi heroik yang berlebihan, yang bahkan membuat kita
kehilangan cahaya kasih sayang Nabi Muhammad yang selalu bersedih ketika ada
nyawa yang "terlepas" ke neraka (karena belum mendapat hidayah) dan
tak pernah bergembira atas derita yang dirasakan oleh orang lain (siapapun
itu).
Jika disitu memang ada beberapa orang/golongan yang
memang sengaja ingin menyerang Islam, lantas kita bergembira akan kehancuran
mereka karena di dalamnya ada makna kemenangan bagi agama dan di satu sisi kita
juga bersedih karena mereka tidak mendapatkan hidayah maka hal itu tidak
masalah..
Akan tetapi jika kita memukul rata dalam menghukumi
bahwa Virus ini adalah Adzab bagi mereka tanpa membedakan antara anak kecil dan
orang dewasa (bahkan bisa saja Virus ini juga menyerang orang yang belum sampai
dakwah Islam padanya yang akan menjadi orang selamat di akhirat kelak) kemudian
kita deklarasikan ini sebagai kemenangan besar ummat islam yang dengannya kita
telah berhasil membalaskan dendam kesumat kita, maka itu adalah hal yang tidak
mungkin ada dalam hati orang-orang yang hati mereka dipenuhi kasih sayang
kepada semua mahluk seperti yang selalu diajarkan Baginda Nabi SAW.
Lebih-lebih (terkait Virus Corona ini) ada satu hal
yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu gambar belum terlihat sempurna
dan adegan-adegan film (Corona) ini belum-lah selesai.. Jadi mengapa kita
begitu terburu-buru menghukumi dan menyimpulkan hikmah-hikmah dibaliknya?
Sesungguhnya usaha untuk menyimpulkan hikmah dan
pelajaran dibalik suatu peristiwa dan kejadian kemudian menjadikannya sebagai
"alat" untuk membela agama secara membabi-buta bisa saja membuat
seseorang berbuat lancang kepada Allah tanpa ia sadari.
Habib Hamid bin Umar Bersama Syekh Dr. Sa’id Abdul Latif Fudah Pakar Ahlus Sunnah era abad ini |
Ketika pertama kali Virus ini menyerang China mereka
berkata ini adalah Siksa dan balasan dari Allah untuk orang-orang yang menyiksa
ummat islam disana, Tidak lama kemudian Virus ini juga menancapkan taringnya di
negara-negara Islam..
Ketika Virus ini menyerang negara-negara Barat mereka
berkata :
" Virus ini akhirnya memaksa mereka untuk tidak
bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan dan membuat mereka mau
menggunakan hijab. Dengan Virus ini Allah ingin mereka (mau tidak mau) kembali
kepada-Nya ".
Tidak lama kemudian Virus ini juga menyebar di
Negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim sehingga membuat kaum pria-nya
juga menggunakan hijab.
Ada juga yang mengatakan bahwa Virus ini adalah Rahmat
bagi negara-negara yang dilanda konflik (untuk menghentikan perang dan
kekacauan disana), tak lama kemudian Virus ini juga sampai di Suriah ( disana
dinyatakan 9 orang Positif dan satu orang meninggal).
Bersemangatlah dalam beragama dan berbuatlah apapun,
akan tetapi berhati-hatilah di dalam memastikan apa yang Allah kehendaki di
balik Cobaan ini dan dibalik takdir-takdir Allah lainnya.. Tetaplah Jaga sikap
dan adab kita sebagai seorang Hamba..
Sayyid Hamid Bin Umar Bin Hafidz, 8 Syaban 1441 H.
(Tulisan putra Habib Umar bin Hafidz ini diterjemahkan
oleh santrinya, yakni Muhammad Ismael Al Khalilie Bangkalan Madura).
Barakallah
BalasHapus